Senin, 15 Juli 2013

Project Manager dan Project Leader secara umum dan secara khusus pada 7 fase Pengelolaan Proyek Sistem Informasi.

Pimpinan Proyek (Project Leader)
Mengawasi programmer, Bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis, seperti analisis, disain dan tugas-tugas pemrograman keseluruhan. Tujuan utama : kualitas produk yang dihasilkan secara teknik.
                        
Manajer Proyek (Project Manager)
Manajer dalam tim (pimpinan, motivator, dll). Bertanggung jawab terhadap semua komunikasi yang datangnya dari luar (laporan, pertemuan-pertemuan, penghubung antara manajemen tingkat atas dengan user). Tujuan utama : keberhasilan proyek (perencanaan, pengontrolan, komunikasi).

7 fase proyek sistem informasi
1. Definisi (Definition)
seorang pimpinan proyek : akan melakukan sebagian besar kegiatan dari rencana persiapan proyek, seperti level bawah dari WBS dan melakukan perkiraan atau kurang lebih mengawasi orang yang melakukanp perkiraan. jika ada para user harus memberikan keterangan teknik secara rinci pada prototipe yang terlibat, maka pimpinan proyek akan menanganinya.
2. Analisis (Analysis)
Di dalam sebagian kecil pada pertengahan pengerjaan proyek seorang pimpinan proyek merupakan koordinitor untuk menganalisa dan menulis semua bagian teknis dari perincian fungsional, seperti perincian umum, obyektivitas, persyaratan sistem dan gambaran rincian komponen.
3. Disain (Design)
seorang pimpinan proyek adalah kepala dari suatu tim disain, Mereka akan mengatur semua rancangan dan mempelajarinya, memberikan tugas kepada para disainer dan kemungkinan dapat menangani sebagian besar disain nya khususnya pada tingkat yang lebih tinggi. Pada tahap ini sama seperti pada tingkat pemrograman dan sistem yaitu ketika PM berada dibelakang layar, maka pimpinan proyek akan menemui PM (yang baik per minggu) untuk melaporkan keadaan dari proyek. Dimana ia seorang yang bertanggung jawab untuk berhubungan langsung dengan para pekerja. Dia juga harus memberikan informasi tentang produk itu kepada PM mengenai masing-masing keunggulannya.
4. Pemrograman (Programming)
Pimpinan proyek akan membuat semua tugas pemrograman dan memecahkan banyak masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh programmer. Ia harus menyetului sebuah rancangan program tes rancangan kode dan dokumentasi user dan meyakinkan pengaruh programmer jika diperlukan program yang panjang atau rumit dapat ditugaskan kepada seorang programmer yang mana dibantu oleh pimpinan proyek.
5, Sistem Tes (System TesD Pengaturan yang ada dan tes akhir dari produk 
merupakan seluruh tanggung jawab dari seorang pimpinan proyek. Ia merencanakan penggabungan/pengontrolan, menjaga hasilnya dan tetap mempertahankan informasi yang ada kepadap PM, diharapkan sesering mungkin.
6. Penerimaan (Acceptance)
Seorang pimpinan proyek akan menjalankan aspek kegiatan teknis dari penerimaan. Ia mungkin akan menulis Tapi, tetap melakukan pemeriksaan pada sistem terakhir dan melaksanakan ini bagi para user.
7. Operasi (Operation)
Meskipun programmer senior sudah memadai/mencukupi, seorang pimpinan proyek mungkin memberikan suatu garansi atau menyediakan orang yang akan menjawab setiap pertanyaan yang dilakukan di telepon atau bahkan melakukan kegiatan la tihan untuk user.

http://virgoikhe.blogspot.com/

Metode Prototipe

Pengertian Prototyping
Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Proses-proses model prototype dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;
2.      Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype;
3.      Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Langkah-langkah pembuatan prototipe :
1. Permintaan bermula dari kebutuhan user.
2. Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta.
3. Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.
4. Implementasikan saran-saran perubahan.
5. Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas.
6. Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya
A.    Keunggulan prototyping :
1.      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2.      Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3.      Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system.
4.      Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system.
5.      Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
         diharapkannya

B.     Kelemahan prototyping :
1.      Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2.     Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3.    Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.





Sumber :     
www.informaticse.com
www. Google.com

Metode Prototipe

Pengertian Prototyping
Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Proses-proses model prototype dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;
2.      Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype;
3.      Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Langkah-langkah pembuatan prototipe :
1. Permintaan bermula dari kebutuhan user.
2. Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta.
3. Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.
4. Implementasikan saran-saran perubahan.
5. Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas.
6. Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya
A.    Keunggulan prototyping :
1.      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2.      Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3.      Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system.
4.      Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system.
5.      Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
         diharapkannya

B.     Kelemahan prototyping :
1.      Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2.     Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3.    Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.





Sumber :          www.informaticse.com
                        www. Google.com

Minggu, 16 Juni 2013

TEKNIK ESTIMASI

TEKNIK–TEKNIK ESTIMASI



Berikut ini terdapat tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :



1. Keputusan Profesional

Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.

2. Rumus-rumus

Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :

- Preliminary Design – our Analysis Phase

- Detailed Design (DD) – our Design Phase

- Code and Unit Tes (CUT) – same as ours

- System Test – our System Test and Acceptance Phase

3. Sejarah

Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.

sumber : google.com

Estimasi

Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
Contoh estimasi berbasis LOC :
PL CAD akan menerima data geometri dua dan tiga demensi dari seorang perekayasa yang akan berinteraksi dan mengontrol sistem CAD melalui suatu interface pemakai. Kajian spesifikasi sistem menunjukkan bahwa PL akan mengeksekusi Workstation dan harus berinteraksi dengan berbagai peripheral grafis komputer spt mouse, digitizer dan printer laser.
 Diketahui :
Perhitungan LOC untuk fungsi analisis geometri 3D (3DGA) :
Optimis      : 4600
most likely : 6900
pesimistik  : 8600
 EV = (4600 + 4*6900 + 8600) / 6
      = 6800 LOC
Jika :
Produktifitas rata-rata organisasional = 620 LOC/person-month
Upah karyawan = $8.000 per bulan
Biaya per baris kode = $13
 Maka : Tingkat produktifitas = jumlah titik fungsi
                        jumlah orang-bulan
 Jumlah karyawan = 33200 LOC = 53,5 ≈ 54 orang
               620 LOC/bln
 Estimasi biaya proyek berdasar LOC
              = 33.200 LOC * $ 13
              = $ 431.600
 Estimasi biaya proyek berdasar upah
= 54 orang * $8.000
= $432.000\

sumber : google.com


Sabtu, 25 Mei 2013

IT Forensics


A. Pengertian IT forensics

IT forensic adalah sebuah cabang dalam ilmu komputer yang mempelajari mengenai investigasi, analisa, recovery, dan management data dari media digital yang biasanya setelah terjadi aksi kriminal cyber. Digital forensic memiliki sub cabang keilmuan lagi, yaitu komputer forensik, mobile device forensic, network forensic, dan database forensic.   IT Forensic adalah penggunaan sekumpulan prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem komputer dengan mempergunakan software atau tools untuk memelihara, mengamankan dan menganalisa barang bukti digital dari suatu tindakan kriminal yang telah diproses secara elektronik dan disimpan di media komputer.
B. Tujuan IT Forensic
Tujuan dari IT Forensic adalah mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi. Dari data yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan komputer. Kejahatan Komputer dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Komputer fraud.
Kejahatan atau pelanggaran dari segi sistem organisasi komputer.
2.      Komputer crime.
C. IT AUDIT  TRAIL
Audit trail (atau log audit) adalah catatan keamanan yang relevan kronologis, mengatur catatan,atau tujuan dan sumber catatan yang memberikan bukti dokumen dari urutan kegiatan yang telah mempengaruhi setiap saat operasi tertentu, prosedur, atau peristiwa. Catatan Audit biasanya hasil dari kegiatan seperti transaksi keuangan, penelitian ilmiah dan data transaksi perawatan kesehatan,atau komunikasi oleh orang-orang individu, sistem, rekening, atau badan lainnya. IT audit trail berarti juga penilaian / pengujian kontrol dalam sistem informasi atau infrastruktur teknologi informasi.

Manfaat IT Audit di bagi menjadi :
A. Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
1. Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun             
     memenuhi acceptance criteria.
2.  Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
3.  Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
B. Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
1.  Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
2. Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
3.  Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
4. Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai  dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
5.  Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
6.  Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi  dan saran tindak lanjutnya.

D. REAL TIME AUDIT
Pengelolaan informasi penting pada setiap proses dan kejadian memastikan bahwa itudirekam, disimpan, ditransmisikan, dianalisis dan dapat diakses secara real time dari lokasi global.RTA adalah kemampuan generik dengan relevansi langsung dan dampak potensial pada efektivitasproses yang paling vertikal dan horizontal dan aplikasi proyek, sehari-hari manajemen bisnis,perusahaan dan administrasi pendapatan pemerintah. RTA memanfaatkan kekuatan dan kenyamanan dari World Wide Web untuk mengumpulkan informasi terkini tentang keadaan semua informasi yang menarik dan mengirimkan informasi ini secara real time kepada pihak yang berkepentingan terletak di mana saja di dunia. Secara umum, RTA berguna untuk mengelola setiap proses yang menggabungkan orang dan alat-alat dalam produksi barang atau jasa.
Aktifitas ini dapat berhubungan dengan operasi yang sedang berlangsung atau sebuah proyek baru yang dirancang untuk menambahkan sesuatu ke proses yang ada. RTA menyediakan sarana yang nyaman untuk merekam keadaan semua variabel dikumpulkan untuk mengelola proses. Selain memberikan informasi bagi para pemangku kepentingan dalam proses RTA menyediakan dukungan yang efektif untuk manajemen proses analisis keputusan terkait dengan pemilihan taktik jangka pendek maupun menengah dengan strategi jangka panjang untuk menjamin efektivitas dari proses yang sedang dikelola. Manfaat dasar informasi real time adalah untuk memastikan keadaan kesadaran yang tinggi dari semua informasi yang relevan tentang kegiatan sehingga memungkinkan deteksi tepat waktu dan respon terhadap perubahan kondisi atau peristiwa yang mungkin merusak kemampuan untuk mencapai tujuan kegiatan.
 Ada dua model sistem real time, yaitu hard real time dan soft real time.
1.Hard real time mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal. Misalnya adalah alat pacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika detak jantung sudahterdeteksilemah.
2.Soft real time menerapkan adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah transmisi video. Gambar bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu bisa ditolerir karena informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti.
            Sifat proses dapat bervariasi dan termasuk kegiatan beragam seperti:
1.     Business management
2.     Training programmes
3.     Administrative structure information systems to comply with future legislation
4.     Large industrial, infrastructural & business investment projects
5.     Local authority departmental processes

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IT Audit adalah catatan keamanan yang relevan kronologis, mengatur catatan,atau tujuan dan sumber catatan yang memberikan bukti dokumen dari urutan kegiatan yang telah mempengaruhi setiap saat operasi tertentu dari suatu organisasi. Dan juga IT forensic dapat membantu untuk menginvestigasi, analisa, recovery, dan management data dari media digital yang biasanya setelah terjadi aksi kriminal cyber sehingga dapat di cegah dan di tangani.
Dengan adanya Audit IT diharapkan semua kronologis/kegiatan program  dapat terekam dan keamanan data atau dokumen dari setiap operasi jadi lebih terkendali.


Sumber :
http://realtimeaudit.eu/devi.htm
http://iblogger.web.id/post/definisi-real-time/216/webq/
http://abas-nr.blogspot.com/2012/04/it-forensic.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Audit_trail

Profesi dan Profesionalisme

A. Definisi Profesinalisme
Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Dilihat sumber yang saya dapat ternyata profesi itu memiliki pemahaman yang berbeda, berikut dua pendapat dari sumber yang berbeda :
1. Menurut salah satu buku yang saya baca yaitu “Kepribadian & Etika Profesi” karangan Rismawaty, mengatakan :
“ Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti suatu kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat relegius ”
2. Menurut sumber internet pada situs :
“ Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut “

B. Jenis Bidang Profesi
Setelah mengetahui pengertian dari profesi tersebut, sekarang akan dibahas jenis bidang profesi itu sendiri. Terdapat dua jenis bidang profesi yaitu :
1. Profesi Khusus
Profesi khusus ialah para professional yang melaksanakan profesi secara khusus untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya, contohnya dokter, pendidik/guru, konsultan, dll.
2. Profesi Luhur
Profesi luhur adalah para professional yang melaksanakan profesinya tidak lagi untuk mendapatkan nafkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannya semata-mata, contohnya profesi pada bidang keagamaan dan seni.
C. Ciri – ciri Profesionalisme
Ciri-Ciri Profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara image profession. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profession. Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.


D. Kode Etik Profesi
Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa profesi adalah sebuah bidang pekerjaan, dan kemampuan skill yang dimiliki seorang professional disebut profesionalisme dan hal penting yang harus dipatuhi oleh seorang profesionalisme itu dapat disebut sebagai kode etik. Dan disepakati secara bersama – sama sebagai sesama profesional. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
2. Rismawaty, Kepribadian & Etika Profesi, Graha Ilmu, 2008 (buku)
3. http://mamatbinmoncoy.blogspot.com/2013/04/pengertian-etika-profesi.html

Pengertian Etika

A. Pengertian Etika  

       Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
    Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
      Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

B. Tujuan Mempelajari Etika
       Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu
           1.     Pengertian baik
  Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau   bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)
           2.     Pengertian buruk
    Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

C. Pengertian Profesi  

    Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta prosessertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer Dan memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, dimana pemakaian dengan cara yang benar keterampilan dan keahlian yang tinggi hanya dapat dicapai dengan penguasaan pengetahuan, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. 
     Sedangkan Profesionalismemerupakan pelaksanaan tugas dan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari klien, yang mencakup pengambilan keputusan dengan kemungkinan akibat yang luas bagi masyarakat.

D. Jenis Bidang Profesi
      Setelah mengetahui pengertian dari profesi tersebut, sekarang akan dibahas jenis bidang profesi itu sendiri. Terdapat dua jenis bidang profesi yaitu :
       1. Profesi Khusus
        Profesi khusus ialah para professional yang melaksanakan profesi secara khusus untuk   mendapatkan nafkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya, contohnya dokter,  pendidik/guru, konsultan, dll.
       2. Profesi Luhur
         Profesi luhur adalah para professional yang melaksanakan profesinya tidak lagi untuk mendapatkan nafkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannya semata-mata, contohnya profesi pada bidang keagamaan dan seni.

E. Ciri Khas Profesi & Profesionalisme

- Ciri Khas Profesi
Dalam International Encyclopedia of education, terdapat 10 ciri khas suatu profesi dikemukakan yaitu :
1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2. Suatu teknik intelektual
3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
8. Pengakuan sebagai profesi
9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10. Hubungan yang erat dengan profesi lain

       Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa profesi adalah sebuah bidang pekerjaan, dan kemampuan skill yang dimiliki seorang professional disebut profesionalisme dan etika sendiri membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Kedua hal ini saling berkesinambungan dan berkaitan agar terciptanya kehidupan bermasyarakat, pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana.
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://donbloggerr.blogspot.com/2011/02/ciri-khas-profesi-profesional.html

Jumat, 17 Mei 2013

Tugas SIG Merujuk Pada Tugas Sebelumnya



1. Judul WEBGIS
WebGis Departemen Kehutanan Republik Indonesia

2. Jelaskan fitur dan informasi yang disajikan
Peta Interaktif
Peta Interaktif adalah penyajian peta dengan media web yang mudah digunakan untuk memperoleh informasi spasial. Anda dapat memperoleh informasi spasial tentang kehutanan dengan mudah melalui internet cukup menggunakan browser yang tersedia.

Services
SERVICES adalah penyajian peta interaktif dengan berbagai macam format yang dapat dibuka menggunakan berbagai macam software sehingga memudahkan user untuk memperoleh informasi. SERVICES ini dapat dibuka menggunakan software sebagai berikut:
ArcGIS, ArcGIS Explorer, ArcGIS JavaScript, Google Earth dan Virtual Earth

Peta Cetak
Peta Cetak adalah peta yang sudah dilayout dalam bentuk softcopy dan siap untuk di download/print. Peta ini berformat PDF atau JPEG.

Download
File/Folder ini berisi informasi tentang Kamus Data, Pedoman Penggunan, peraturan terkait serta software pendukung Jaringan Data Spasial Kementerian Kehutanan

Manual
Berisi tentang pedoman-pedoman dalam penggunaan webgis ini,

Informasi yang didapat dari WebGIS ini :
a. Menyajikan informasi geografis hutan indonesia secara umum.
b. Menyajikan peta Interaktif yang mana berguna untuk menampilkan informasi spasial.
c. Menampilkan kawasan hutan, penutupan lahan, lahan kritis, dan lain-lain.

3. Spesifikasi penggunaan sistem yang digunakan
Sistem ini dibuat untuk menginformasikan kepada masyarakat luas mengenai hutan-hutan yang ada di indonesia. Dengan tujuan untuk melestarikan hutan yang ada dan menjaga agar hutan-hutan yang ada tetap terjaga dan tidak makin mengekil akibat penggundulan hutan.
Spesifikasi penggunaan sistem ini adalah :
a. mampu menampilkan data dengan menggunakan tools : ArcMap, ArcGIS Explorer, ArcGIS JavaScript, Google Earth, dan Virtual Earth.
b. Support Interface : REST, SOAP, WMS

4. Rinci Layer-layer data yang disajikan : Nama Layer, Model Data, Sumber data !
Nama Layer : Penunjukkan Kawasan Hutan
Query Layer :

 Model data : Raster
Sumber Data : Kementerian Kehutanan Republik Indonesia



Rabu, 01 Mei 2013


Vclass Proyek Pengelolaan Sistem Informasi


PRE TEST RENCANA TES PENERIMAAN

Menurut Anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat? Jelaskan jawaban Anda.
Jawaban ditulis pada blog Anda yang terkoneksi dengan student site (pada warta warga / tulisan, bukan tugas).

Menurut saya, Melakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat sangatlah penting karena dengan melakukan hal tersebut kita bisa mengetahui bahwa user menerima dengan benar sistem yang kita buat dan sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan yang telah disepakati (Perusahaan & Client).

POST TEST RENCANA TES PENERIMAAN

Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan ‘Rencana Penerimaan’? Sebut dan jelaskan.
Jawaban ditulis pada blog Anda yang terkoneksi dengan student site (pada warta warga/tulisan, bukan tugas).

1.    Melakukan tes percobaan 
dimana sistem yang baru dicoba beberapa hari adapun jika terjadi kesalahan si pembuat akan memperbaikinya. tidak ada jaminan bahwa kelebihan sistem baru dipakai oleh user, pada hari pertama yang paling berperan adalah tampilan sistem.

2.    Tes satu per satu 
dimana melakukan tes pada sistem secara satu ersatu dan jika ada yang error maka pembuat akan memperbaikio langsung atau jika parah maka tes dapat ditunda. Rangkaian pengujian inilah yang disebut dengan Rencana Tes Penerimaan (Acceptance Test Plan / ATP). ATP pembuat dalam memperlihatkan keunggulan fungsi – fungsi dari sistem yang baru, user pun tidak takut jika terjadi kesalahan karena segera di perbaiki dan pembuat dapat mengetahui letak error secara langsung namun kekuranganya adalah pembuat akan banyak menulis untuk laporan ATP. Dengan adanya tulisan ATP yang dibuat user itu sendiri maka persentase perimaan sistem baru besar adanya.

3.    Memastikan sistem sesuai dengan perjanjian
 adalah penting untuk melakukan ini sehingga user tidak merasa ditipu dan jika belum maka sistem dapat dikembalikan atau malah bisa mencancel.

4.    Menggunakan design,
dengan menggunakan design maka tes dapat dikelompokan sehingga dapat mempermudah pengetesan itu sendiri. Selain dengan design cara lain pengelompokan adalah dengan fungsi

5.    Menulis percobaan
 pada metode satu ini pembuat harus sudah siap dengan membuat sebuah list apa saja yang akan diujikan nanti kepada user.

6.    Daftar rencana tes
 penerimaan yaitu dengan cara menggunakan hal seperti
·         Hasilkan Fungsi vs. Tabel Percobaan dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
·         Definiskan percobaan dan kumpulan percobaan.
·         Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
·         Klien dan Tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perlu, dan ditandatangani oleh user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan penyelesaian dari percobaan akan mempengaruhi penerimaan sistem.
·         Tanggung jawab untuk percobaan data telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya disediakan oleh tim proyek dan juga user.

7.    Kesimpulan untuk rencana tes penerimaan 
dimana sebaiknya pembuat sistem baru menganjurkan user untuk membuat ATP sehingga user dapat merasa mengawasi dan sebagai pembuat harus dapat membangun sistem dari percobaan.

8.    Kesimpulan untuk tahap design,
 Pada akhir tahap disain kita menempuh beberapa kejadian penting seperti Dokumen Spesifikasi Disain memuat disain akhir tingkat atas melalui disain tingkat menengah, Tanggung jawab ATP disahkan dan dimulaidan Rencana proyek, khususnya perkiraan perlu ditinjau kembali.
sumber:




Senin, 29 April 2013

Contoh Web GIS


GIS merupakan kependekan dari Geographic Information System atau dalam bahasa Indonesia disebut Sistem Informasi Geografis atau SID. Teknologi ini merupakan sistem informasi khusus pengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.





ArcGIS, ArcGIS Explorer, ArcGIS JavaScript, Google Earth dan Virtual Earth
Informasi Geografis yang ada di situs ini bersifat indikatif (umum) serta akan terus disempurnakan dan dilengkapi sesuai dengan perkembangan terakhir untuk meningkatkan keakurasian, ketepatan waktu dan kelengkapan data. Batas-batas yang disajikan tidak berkekuatan hukum, untuk tujuan dimaksud harus menggunakan data (peta) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku (Surat Keputusan).









Layanan Yang Tersedia

Menemukan lokasi geo yang diinginkan
Melihat skala map yang diinginkan
Mengidentifikasi atau menganalisa map yang telah diinput

Bahasa Pemrograman
Google Maps API
Java script
PHP