Kamis, 26 Mei 2011

MANAJEMEN KONFLIK

MANAJEMEN KONFLIK

Konflik adalah suatu proses yang mulai jika satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau segera mempengaruhi secara negatif.
Pandangan Terhadap Konflik sebagai berikut :
1. Pandangan Tradisional, Semua konflik merugikan dan harus dihilangkan.
2. Pandangan Behaviorisme, Konflik merupakan hasil wajar dan tidak terelakkan dalam setiap kelompok.
3. Pandangan Interaksionis, Konflik tidak hanya suatu kekuatan positif dalam suatu kelompok melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja efektif.
PROSES KONFLIK
Tahapan – tahapan dalam konflik antara lain :
Tahap i, Potensi Pertentangan Atau Ketidakselarasan
Tahap ii, Kognisi Dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikan adalah Kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik.
Konflik yang dirasakan adalah Keterlibatan emosional dalam sebuah konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.
Tahap iii, Keputusan untuk bertindak dengan cara Tertentu.
Penyelesaian konflik :
1. Kompetisi.
a. Darurat dan membutuhkan tindakan cepat
b. Membutuhkan penerapan tindakan yang kurang populer
c. Menyangkut sesuatu yang vital untuk kepentingan Organisasi, dan Anda yakin memang benar
2. Menghindar
Persoalan yg didebatkan tidak penting bagi pihak-pihak yg terlibat
Akibat negatif lebih besar daripada manfaat yang akan diperoleh
Pihak-pihak yg terlibat perlu waktu untuk menenangkan diri dan memahami pandangan pihak lain.
Diperlukan lebih banyak informasi untuk menyelesaikan persoalan
3. Akomodasi
Anda menyadari bahwa anda salah
Persoalan yang dibahas adalah penting bagi pihak lain, dan kurang penting bagi anda.
Anda ingin memperoleh dukungan di masa mendatang.
4. Kompromi
Dibutuhkan kestabilan sementara terhadap persoalan yang kompleks
Dibutuhkan keputusan yang bermanfaat dalam waktu singkat
Cara kolaborasi dan kompetisi tidak berhasil
5. Kolaborasi
Semua yang dipermasalahkan sama penting untuk diperhatikan.
Diinginkan penyatuan pendapat pihak-pihak yang saling berbeda pandangan.
Tahap iv, Perilaku
Tahap v, Akibat Konflik
Adapun Dampak Positif Konflik adalah sebagai berikut :
Produktivitas meningkat
Spontanitas dalam komunikasi
Kreativitas berkembang
Komitmen besar terhadap hasil pemecahan masalah
Kerugian Konflik sebagai berikut :
Pertimbangan tidak rasional dan subyektif
Yang kalah tidak termotivasi
Menyalahkan orang lain
Turunnya koordinasi
Mementingkan sasaran sendiri daripada kelompok.

MANAJEMEN KONFLIK

Mulai dengan pembukaan positif
Ciptakan iklim percaya dan terbuka
Tetapkan sasaran bersama yang ingin dicapai
Tangani masalah, bukan pribadi
Cari persamaan dalam perbedaan
Tekankan ‘Win-Win Solution’

Konflik Organisasi ini sebenarnya adalah konflik antar pribadi dan konflik dalam pribadi yang mengambil tempat dalam suatu organisasi tertentu. Namun demikian konflik ini akan mencoba melihat dalam hubunganya dengan tatanan organisasi yang bersendikan orang – orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama.[1]
Secara konseptual terdapat 4 sumber dari konflik organisasi itu, yakni :
1. Suatu situasi yang tidak menunjukkan keseimbangan tujuan – tujuan yang ingin dicapai.
2. Terdapatnya sarana – sarana yang tidak seimbang atau timbulnya proses alokasi sumber – sumber yang tidak seimbang.
3. Terdapatnya suatu persoalan status yang tidak selaras.
4. Timbulnya persepsi yang berbeda.
Dalam teori organisasi klasik terdapat 4 struktur yang sering sekali menjadi tempat terjadi nya konflik. 4 struktur tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Konflik Hierarki.
2. Konflik Fungsional.
3. Konflik Lini – staff.
4. Konflik Formal – informal.

[1] Thoha, Drs. Miftah. “Kepemimpinan dalam manajemen” hal : 115, cv. Rajawali pers : jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar